Kamis, 06 September 2012

PENYESALAN SAHABAT

  Pagi hari yang cerah , awal masuk sekolah di tahun ajaran baru. Masuk dikelas Saat masuk kelas , aku mendapatkan teman baru. Namanya Chika. Dia pindahan dari Jogja. Anaknya manis , diam. Aku suka berteman dengannya. Aku juga punya teman yang lain. dan Namanya Annisa , Prissy , Alyssa. Akhirnya kita membuat grup. Namanya PASCA. Prissy - Annisa - Shilla - Chika - Alyssa. Aku lebih sering dekat dengan Chika. Chika duduk sebangku dengan Lia.
  Suatu hari, Chika dapat masalah dengan Lia. Ada kesalah pahaman. Aku , Chika , dan Prissy berdiskusi.
"Chik , mending kamu minta maaf aja ke Lia." usul Prissy
" Sudah. Aku lho disini cari ilmu. Bukan cari teman. " ujar Chika.
Aku dan Prissy hanya diam saja. Gak tahu harus bilang apa lagi.
  Berhari - hari kemudian Lia dan Chika berdamai. Chika sering curhat denganku.
" Shil , aku suka sama Hendra. Tapi aku masih punya pacar. Gimana ya ?" tanya Chika.
" Mending kalau kamu lebih suka sama Hendra , putus dulu sama pacar kamu." usulku.
  Setelah satu minggu , akhirnya Chika putus dengan pacarnya yang di Jogja. Bukan karena Chika suka dengan Hendra , tetapi karena pacarnya itu selingkuh dengan sahabatnya Chika yang di Jogja.
  Setelah Chika putus dengan anak Jogja itu , dia pacaran dengan Hendra. Sebenarnya aku senang. Tapi Chika masih sering ingat - ingat mantan yang di Jogja itu. Memang anaknya baik. Tapi aku juga kasihan dengan pacarnya. Sedikit demi sedikit Chika melupakan mantannya itu.

. . . 2 Minggu Kemudian . . .
  Chika mendapat masalah lagi. Dengan Annisa. Tapi hanya sebentar. Akibat dari masalah itu , banyak yang ngejauhi Chika. Tetapi aku tetap dengan Chika.
  Banyak kejadian yang membuat Chika semakin di jauhi. Dan lama - kelamaan Chika semakin berubah. Dia lebih mementingkan pacarnya daripada aku. Sampai suatu hari ,
" Chik , pulang yuk!" ajakku pulang sekolah.
" Nanti aja ya." jawab Chika
" Haduh jangan pacaran aja. Pulang yuk !" ajakku lagi.
  Tapi Chika lebih menunggu Hendra daripada aku. Dari situ lah aku mulai marah dan kesal dengannya. SMS dari Chika gak ada satu pun  aku jawab. Kalau Chika telepon , pasti aku matikan. Meskipun Chika SMS dan telepon dari nomor lain , aku tetap tahu kalau itu dia.

>> keesokan harinya <<
   Aku sekarang lebih sering dekat dengan Prissy. Aku pun curhat pada Prissy dan anak - anak PASCA lainnya. Ternyata mereka sependapat denganku. Malah lebih dahulu mereka daripada aku. Nama PASCA diganti menjadi PASA. Prissy - Annisa - Shilla - Alyssa. Saat aku lewat didepannya , Chika memanggil namaku. Tapi aku sengaja mengabaikannya. Aku lebih mementingkan mengobrol dengan Prissy.
  Sudah beberapa hari aku tidak peduli dengan Chika. Kalau bertemu , hanya aku lirik dengan tajam. Sering kali aku sindir. Aku gak peduli. Saat dirumah , ada SMS dari Prissy.
" Shil , apa gak sebaiknya kita damai aja sama Chika ?" SMS Prissy. Lalu kujawab , 
" Kalau dia kita maafkan , dia akan semakin keterlaluan." balasku.
" Ya , tapi kan Allah Maha Pemaaf. Masa' kita sesama manusia gak memaafkan ?" jawab Prissy.
" Bukannya aku gak mau maafin , tapi buat apa kalau kita maafin dia tetap seperti itu ?! selama dia gak sadar , aku gak akan maucmaafin dia!" balasku. akhirnya Prissy setuju denganku.
  Sudah hampir sebulan berjalan seperti ini. Aku tetap bertahan. Akhirnya dia mendapat masalah dengan pacarnya. Dan mereka putus. Chika memberi surat padaku. Aku membacanya.
" Shilla ,
aku tahu kamu marah denganku. Sekarang , aku sudah putus. Maafin aku."
  Tapi aku tidak peduli. Aku malah datang ke mejanya dan bilang ,
" Aku gak butuh. Semuanya sudah terlambat. Aku sudah kecewa!" Kataku sambil merobek kertas didepannya. Lalu meninggalkannya.
  Chika pun menyesal. Tetapi aku sudah tidak ingin mempunyai teman sepertinya dan mengulangi kesalahanku dulu.

                                                 >> SELESAI <<